Perkenalkan namaku revan, 22 y.o tinggi 172cm BB 51kg, aku sekarang terdaftar sebagai salah satu mahasiswa di sebuah PTS di kota M, jawa timur
Ini adalah pengalaman pribadiku, dulu ada sebuah aplikasi khusus untuk blackberry user, namanya J***U FRIEND, dan dari sanalah pengalamanku bercinta dengan tante-tante dimulai
Pada awalnya aku hanya iseng mendownload app tersebut sambil berharap ada cewe yang bisa diajak BBM (bobo-bobo mesum), kurang lebih 1 minggu sudah aku memakai app itu, dan akhirnya aku berhasil mendapatkan pin dari tante Nia (potongan dari real namenya), pertama nyoba buka obrolan biasa, ASL, skip skip skip, hari pertama, kedua sampai hari keempat belum ada kemajuan, sampai akhirnya hari kelima aku mengajak dia untuk ketemuan, awalnya dia blg mau ke kotaku (FYI tante Nia di kota S).
Tapi ternyata tante Nia ada acara mendadak sehingga hancurlah semua rencana iblis yang udah ada di benakku, tante Nia minta biar aku aja yang dateng ke kota S, dan ongkos transport hotel dia yang nanggung, wow lucky me, singkat cerita aku sudah dalam perjalanan ke kota S, sampai di hotel tinggal ngasih ID card soalnya udah booking sbelum berangkat
Sampai di kamar akupun langsung menelpon tante Nia, tante Nia bilang kira-kira 1 jam lagi baru bisa ketemu, akupun mengiyakannya.
Sambil menunggu tante Nia akupun sudah memikirkan apa yang akan ku lakuin, sambil bayangin gimana bentuk badan si tante yang dari foto keliatan seksi itu, oh iya hampir lupa, tante Nia itu orangnya putih, tinggi 168an , face like other chinese women, boobsnya 36c (my favorites),umurnya 38
tak terasa 1 jam berlalu, ada yang mencet bel kamarku, setelah ku bukakan pintu ternyata tante Nia, lebih cantik yang asli daripada fotonya, tante Nia saat itu mengenakan t-shirt berwarna dark blue celana pendek (bukan hotpants ya)
tante Niapun masuk kamar setelah cipika cipiki sebelumnya,pipinya lembut banget
"sorry ya lama nunggunya, da kerjaan tadi" kata tante Nia
"oh iya gpp koq" jawabku
Lama aku terdiam sambil membayangkan body di balik t-shirt yang dia kenakan, untunglah tante Nia kembali membuka percakapan
"Bagi rokoknya dong" pinta tante Nia
Akupun langsung memberikan rokokku padanya, sambil ngerokok tante Nia mengajakku ngobrol buat mencairkan suasana
Kira-kira setengah batang rokok tante Nia sudah terbakar tiba-tiba dia menaruh rokoknya di asbak dan berjalan mendekat ke arahku (sebelumnya tante Nia duduk di sofa dan aku di ranjang) kemudian tante Nia duduk di sampingku, secara tiba-tiba pula tante Nia langsung mencium bibirku, aku yang awalnya kaget langsung membalas ciumannya saat sudah bisa menguasai keadaan.
Lidah kami saling bertaut satu sama lain, bibir tante Nia lembut banget, lidahnya juga sangat mahir, ternyata ini nikmatnya berciuman dengan orang yang sudah expert, sambil terus berciuman tangankupun tak tinggal diam,ku masukkan tanganku ke dalam bajunya, ku elus perutnya yang rata itu, perlahan tapi pasti tanganku merayap ke dadanya, pertama kuremas payudaranya yang masih menggunakan bra itu, tapi aku merasa kurang, akhirnya tanganku berpindah ke punggungnya, ku lepas kaitan branya, kembali tanganku bergerilya ke payuadranya yyagnnmash ken itu, ku remas-remas payudaranya, karena merasa tidak enak dengan posisi duduk ini akupun mendorong tubuh tante Nia agar rebahan, sebelum itu ku lepas dulu baju branya, terpampanglah payudara yang bulat sempurna dengan pentil berwarna merah kehitaman yang sudah mengacung itu
cciumanku kini sudah beralih ke leher jenjangnya yang putih itu, perlahan ku ciumi dari bawah dagu terus turun sampai pangkal dada, kunikmati kehalusan kulitnya ini dengan sapuan bibirku, saat mendekati kedua bukit kembarnya tante Nia mendadak duduk dan berkata "lepas dulu semuanya ya biar ga lecek" aku langsung membsntunya melepas celana pendek underwearnya, paha yang padat, betis yang kencang, dan bukit kemaluannya yang gundul langsung tersaji indah di depan mataku
Aku menjadi tidak sabar untuk bisa merasakan jepitan vaginanya, akupun langsung menelanjangi diriku sendiri, saat CDku terlepas tante Nia langsung memegang penisku yang sudah menegang dan megocoknya,aahh lembutnya tangan ini. "Koq bisa bengkok gini sih?" Tanya tante Nia melihat penisku yang bengkok ke kiri sambil perlahan mulai mendekatkan bibirnya ke penisku, "ga tau juga kenapa tant, dari sananya kali" jawabku
Akhirnya bibir indah milik tante Nia telah mendarat dengan sukses di kepala penisku, kemudian tante Nia mengekuarkan lidahnya dan mulai memainkannya di lubang penisku, aaahh nikmatnya tab terlukiskan, tangannya juga tak tinggal diam, tangan kanan tante Nia mengocok batang penisku sementara tangan kirinya memainkan kantomg telurku, "baru mulutnya atasnya aja udah seenak ini apa lagi mulut bawahnya ya" pikirku.
Tante Nia msh terus menjilati batang penisku, dari kepala sampai pangkal penisku sudah basah oleh liurnya, kemudian tante Nia membuka mulutnya dan dengan pandangan menggoda dia masukkan penisku ke dalam mulutnya, "hangat" itu yang pertama kurasakan, saat di dalam mulutnya itu penisku disedot dan dimanjakan oleh permainan lidahnya, lidah tante Nia menari-mari di kepala penisku, setelah beberapa saat dimanjakan dengan permainan lidahnya, tante Nia mulai memaju mundurkan kepalanya, pertama cuma setengah batangku yang di lahapnya, tapi lama kelamaan sampai ujung pangkal penisku berhasil ditelannha, saat semua batangku sudah di dalam mulutnya, tante Nia kembali memainkan lidah menyedot penisku dengan kombinasi yang sangat nikmat, hampir saja aku "keluar" kalau tak ku keluarkan penisku dari mulutnya, tante Nia tersenyum saat penisku sudah keluar dari mulutnya "masa baru bibir atas udah kewalahan gitu" katanya, aku tak menjawab kata-katanya tapi langsung ku balas dengan perlakuan
Tante Nia kembali ku rebahkan, payudaranya menjadi sasaran utamaku, ku mainkan lidahku di bukit kembarmya, pentilnya sengaja tak ku sentuh "oouuussshh aaaaggghhh" desis tante Nia, "pentilnya isepin dong" akhirnya tante Nia memintaku memainkan pentilnya, gotcha strategiku berhasil, sebelum memainkan pentilnya ku atur dulu posisiku, aku berada di samping kiri tante Nia, tangan kananku ada di celah pahanya, tangan kiriku meremas-remas payudara indahnya, dan setelah dapat posisi yang as maka bibirku ku arahkan ke pentil payudaranya yang sebelah kanan, tanganku kiriku juga langsung memilin pentilnya yang kiri sedangkan tangan kananku ku arahkan ke klitorisnya, "aaaaaassssshhhhh oooouuuuuggghhhhhsss" jerit tante Nia saat seranganku dimulai, kepalaku ditekannya agar lebih kencang menyedot pentilnya, pinggulnya bergoyang-goyang saat saat ku mainkan klitorisnya.
Setelah puas bermain dengan bukit kembarnya ciumankupun turun menyusur sampai tiba di pusernya, disana ku mainkan lidahku menggilitik perutnya yang sangat ramping itu, tanganku ku gunakan untuk membuka pahanya, sebentar saja aku bermain dengan pusernya ciumanku kembali ku turunkan, ku ciumi paha dalamnya yang ditumbuhi bulu-bulu halus itu, terlihat bibir vagina tante Nia sudah sangat basah, vagina yang tembem dengan bibir yang masih bagus, tidak terlalu bergelambir, warnanya sedikit coklat,
Dari paha bibirku ku arahkan ke vaginanya, tidak ada bau sama sekali, malah ada bau harum dari vagina tante Nia itu, kini lidahku sudah bermain di bibir vagina a.k.a labia majora tante Nia, lidahku bergerak dari bawah ke atas, saat di atas klitorisnya selalu ku sentuh, pinggul tante Nia bergerak semakin cepat, akhirnya klitoris tante Nia yang menjadi sasaran utamaku, ku sedot klitoris itu kedalam mulutku, kugigit pelan, tante Nia semakin menggelinjang, kumainkan lagi lidahku di klitoris itu,ku masukkan jariku ke dalam vaginanya. rapat, basah, hangat, berdenyut itu yang ku rasakan, tante Nia semakin mengerang keras "aaaarrrrggghhh oouuusssshhhh teeee rrrruuuu sssshhhhh" ku percepat kocokan jarikudi vaginanya dan permainan lidahku di klitorisnya, tak berselang lama tante Nia kendapat orgasme pertamanya, "aaaaaaaaaaggghhhhh oooooouuuuussshhh" jeritnya, pinggulnya terangkat, pahanya menjepit kepalaku sampai aku hampir kehabisan nafas, kira-kira 10detik kemudian tante Niapun tenang kembali