Cerita Dewasa

Kumpulan Cerita Sex

  • Home
  • Janda
  • ABG
  • Tante
  • semok
  • Montok
Home » Umum » Kopi Ginseng - 5

Monday, November 17, 2014

Kopi Ginseng - 5

Dari bagian 4


Aku pun tak kalah gesitnya, kuambil botol sabun dari tangannya dan kubalur tubuh Mbak Wulan dengan sabun cair. Tubuhnya menggerinjal saat tubuhnya yang licin kugosok dengan kedua tanganku. Kedua payudaranya menjadi sasaran pertama tanganku. Aku sudah terlupa akan tekadku untuk menghentikan permainan ini. Yang aku tahu aku harus menuntaskan permainan ini sepuas-puasnya. Urusan lain biar dipikir belakangan!!



"Shh.. Ohh.. Ter.. Russhh" desis Mbak Wulan saat tanganku bergerilya di daerah selangkangannya.

Rambutnya yang lebat memenuhi bukit kemaluannya kugosok seperti layaknya sedang cream-bath. Kuremas dan kupijat gundukan bukit kemaluan Mbak Wulan hingga ia semakin liar menggerinjal dan semakin liar pula tangannya mengurut batang penisku yang sudah sangat keras.

"Sekk.. Aranghh.. Ohh.." desisnya berusaha menghentikan tanganku. Aku pun mengikuti kemauannya. Kuhentikan aksiku meng-creambath rambut kemaluannya dan kubilas seluruh tubuhnya dengan kucuran air shower.

Aku diseretnya ke tempat tidurnya lagi setelah mengeringkan tubuh dengan handuk yang tersedia di kamar mandi, dengan menarik batang penisku. Seperti kerbau ditarik penisnya aku mengikuti langkahnya. Mbak Wulan langsung memelukku begitu kami duduk di tempat tidurnya. Bibirnya menyergap bibirku dan lidahnya dijulurkannya menyelusup ke dalam mulutku. Kubalas tindakannya tadi yang menyedot lidahku dengan menyedot lidahnya yang terjulur.

"Uggh.. Ugh.." ia gelagapan, apa lagi tanganku secera refleks langsung mengarah ke bukit payudaranya dan bermain-main di sana dengan meremas dan memilin kedua putingnya secara bergantian. Tangan Mbak Lisa yang masih memegang batang penisku turut meremas apa yang dipegangnya. Ia meremas dan mengocok dengan lembut.

"Shh.. Ter.. Rushh.. Ohh.. Saa.. Rang.. Hhee.." desahnya terputus-putus menerima rangsanganku Saat tanganku yang sudah puas bermain di dadanya langsung meluncur ke bukit kemaluannya yang sudah mulai basah. Kumasukkan jariku ke dalam celah sempit di belahan bukit kemaluannya yang licin dan kokorek-korek liang yang sudah sangat licin itu. Tubuhnya mulai gemetar menahan desakan nafsu yang semakin menggelegak.

Sejurus kemudian kulepas tanganku dari jepitan celah bukit kemaluannya dan kuminta Mbak Wulan untuk merangkak di atas kasur. Segera ia memposisikan diri seperti layaknya anjing yang siap kawin. Pantatnya sedikit menungging ke atas memperlihatkan gundukan bukit di selangkangannya yang terbelah seperti yoyo. Tanpa membuang waktu kudekatkan wajahku ke depan belahan itu dan kutekankan wajahku ke selangkangannya yang terbuka. Kujulurkan lidahku ke celah sempit di belahan bukit kemaluannya yang tembam. Cairan yang agak asin terasa di lidahku. Aku tak peduli rasa dan baunya.. Biar baunya seperti comberan namun rasanya nikmat seperti durian!!

Tubuh Mbak Wulan yang menungging semakin indah menggerinjal saat lidahku mengais-ngais di dalam liang sempit di celah bukit kemaluannya. Pantatnya semakin dinaikkan berusaha menekankan bukit kemaluannya ke wajahku. Aku semakin bersemangat mengorek dan mengais liang itu. Kedua tanganku membekap buah pantatnya agar tidak terlalu liar bergerak.

"Hhaahh.. Shh.. Ohh.. Ter.. Russhh.. Oohh.." dengan diiringi jeritan histeris tubuhnya tersentak-sentak menahan sesuatu yang meledak-ledak. Ia terus meronta selama beberapa detik lalu tubuhnya terdiam. Ia berusaha mengatur napasnya setelah pendakian yang melelahkan itu.

Aku tidak memberinya kesempatan. Aku segera naik ke tempat tidur dan dengan posisi berlutut menempatkan diriku di belakang pantatnya yang masih menungging. Kuarahkan batang penisku ke belahan di bukit kemaluannya yang sudah dibasahi cairan pelicin. Dengan pelan kudorong pantatku ke depan hingga ujung kepala penisku menerobos celah sempit di tengah bukit kemaluannya. Aku segera dapat merasakan betapa batang penisku terjepit daging hangat dan licin.

Sedikit demi sedikit batang kemaluanku menyeruak ke dalam. Setiap satu inci masuk kutarik lagi sedikit lalu kodorong lagi lebih maju! Inilah yang namanya mundur selangkah untuk maju dua langkah.. Seperti kata peribahasa. Hal itu terus kulakukan berulang ulang hingga ujung kepala penisku seperti menumbuk daging lembut di dalam sana.

"Hkk.. Hh" aku dan Mbak Wulan menahan napas hampir bersamaan. Kudiamkan sejenak batang penisku yang sudah terbenam seluruhnya ke dalam celah sempit di belahan bukit kemaluannya.

Seperti di aba-aba, aku dan Mbak Wulan bergerak mengayunkan pantat secara bersama-sama. Bedanya arahku maju mundur Mbak Wulan arahnya memutar!! Berbeda tapi satu tujuan.. Kenikmatan!! Alangkah harmonisnya!! Tanganku yang mencengkeram buah pantat Mbak Wulan selalu menarik kuat-kuat menekan ke arahku saat aku mengayunkan pantatku ke depan. Hingga ujung kepala penisku menghantam mulut rahimnya agak keras. Setiap kali itu pula kudengar Mbak Wulan menjerit "Owghh.. Owghh.. Owghh!!"

Merasa capai dengan posisi demikian, Mbak Wulan memintaku berganti posisi. Ia meminta untuk memegang kendali permainan dengan bermain di atas. Aku segera menggulingkan tubuhku dan telentang di kasur. Sejenak kemudian Mbak Wulan naik ke atas perutku dan membuka pahanya lebar-lebar. Dipegangnya batang penisku dan diarahkan ke celah sempit di tengah bukit kemaluannya. Kemudian perlahan lahan pantatnya diturunkan.. Bless..!! Batang penisku langsung tertelan celah bukit kemaluannya hingga amblas sampai pangkalnya.

"Owghh.." aku dan Mbak Wulan tanpa aba-aba melenguh secara bersamaan. Batang penisku serasa diremas dan dipilin sangat nikmat oleh gerakan memutar pantat Mbak Wulan yang berjongkok di atas perutku.

Mbak Wulan terus bergerak semakin liar. Payudaranya berayun-ayun indah saat ia bergerak memutar. Tanganku segera meraihnya dan meremas serta memilin kedua putingnya. Kulihat mata Mbak Wulan terpejam dan mulai menggigit bibirnya sendiri. Gerakannya semakin liar dan tubuhnya terhentak-hentak..

"Akhh.. Ak.. ku.. kell.. luarhh.. Ohh.. ter.. russhh.." ia menggeliat-geliat selama beberapa detik lalu akhirnya ambruk di atas perutku.

Napasnya terdengar tersengal-sengal seolah-olah habis berlari jauh. Denyut jantungnya terasa berdetak kencang menempel dadaku. Kubiarkan ia mengatur napasnya sebelum aku mengambil giliranku. Setelah ia cukup istirahat segera saja kuangkat pantatnya dan kuganjal dengan dua bantal. Dengan posisi telantang dan terganjal bantal, bukit kemaluannya jadi semakin membusung indah. Kupentang pahanya lebar-lebar dan kuposisikan tubuhku di antara kedua bentangan pahanya. Kucucukkan batang penisku ke dalam celah merah di sela bukit kemaluannya yang berdenyut-denyut kembang kempis. Kodorong pelan-pelang hingga seluruh batang penisku masuk sampai ke pangkalnya. Kudiamkan sejenak untuk menikmati sensasi menyatunya tubuhku dengan tubuhnya.

"Ehhkk.." Mbak Wulan menjerit keras saat tiba-tiba kutarik batang penisku dari jepitan liang kemaluannya dengan cepat. Namun sebatas ujung kepala penisku masih tetap menancap erat di tempatnya. Kemudian kudorong lagi pantatku ke depan secara pelan hingga masuk seluruhnya.. Kutarik lagi dengan cepat hingga berulang-ulang. Akibatnya luar biasa!! Tubuh Mbak Wulan seperti terhentak-hentak setiap batang penisku kutarik mundur! Ia selalu menjerit.

Payudaranya berguncang terayun-ayun setiap kali tubuhnya terguncang! Aku pun merasakan adanya desakan maha dahsyat yang mulai mengumpul di ujung batang penisku! Aku semakin mempercepat ayunan pantatku maju mundur. Kutindih tubuh Mbak Wulan dengan seluruh berat tubuhku hanya bertumpu pada lututku. Kedua tanganku kutempatkan menyangga kedua buah pantat Mbak Wulan untuk menggenjotnya.

"Terrushh.. Mbaakk.. Putt.. Tarrhh.. Shh.. Ohh" tubuhku mulai menegang. Otot perutku terasa ditarik-tarik dan batang penisku berdenyut-denyut siap memuntahkan semua isi yang sudah menggumpal.

Mbak Wulan pun semakin liar memutar pantatnya menyambut setiap tusukanku. Batang penisku seperti digiling oleh daging lembut dan licin. Aku sudah tak kuat lagi menahan gempuran kenikmatan yang sudah mau meledak.

"Akhh.. Akku.. Kel.. Lu.. Arrghh" akhirnya aku menggeram saat batang penisku mengedut-ngedut dan memuntahkan cairan sperma ke dalam rahim Mbak Wulan! Crott.. Crutt.. Crrtt.. Crrt.. Crtt..! Tubuhku terhentak-hentak di atas perut Mbak Wulan selama beberapa saat hingga akhirnya terdiam. Aku benar-benar lemas tak bertenaga! Napasku kembang kempis tinggal satu-satu saling berlomba dengan napas Mbak Wulan.

Kubiarkan batang penisku tetap menancap di dalam jepitan liang kemaluan Mbak Wulan hingga kurasakan lubang kemaluan Mbak Wulan berdenyut-denyut seolah memeras sisa-sisa sperma yang masih tersimpan di dalam batang penisku. Kubiarkan biar tuntas sekalian.. Aku sudah terlalu capai. Akhirnya aku dan Mbak Wulan terkapar sama-sama tak bertenaga. Tenaga kami sudah terkuras habis.


Ke bagian 6
f
Share
t
Tweet
g+
Share
?
Unknown
7:19 PM

Belum ada komentar untuk "Kopi Ginseng - 5"

Post a Comment

Newer Post Older Post Home
Subscribe to: Post Comments (Atom)
Find Us :

Entri Populer

  • Cerita Sex kakak iparku menggairahkan
    Setelah menikah..Keluarga biasa berkumpul dirumah mertua di desa.., malam hari saya,istri,kakak ipar dan suaminya tidur dalam 1 kamar. T...
  • Cerita Ngentot Ibu Mertuaku Yang Molek dan Menggairahkan
    Seorang pria berusia 37 tahun, menikah, dengan seorang wanita yang sangat cantik dan molek. Aku dikaruniai Tuhan 2 orang anak yang lucu-luc...
  • Cerita Dewasa : Tanteku Yang Cantik
    Halo , sebut aja nama gw si bocah . bocah yang suka senang2 tapi ga berani bertanggung jawab . Umur gw 20 sekian dan gw mau bagi2 ce...
  • Tika Sex Story
    Sore itu cuaca nampak tak begitu bersahabat, seorang gadis cantik dengan pakaian olahraga yang sexy nampak berlari kecil disepanjang joggi...
  • Kumpulan cerita seks dewasa ngentot hot
    Aku tidak jelek. Kulitku tergolong putih dan mulus, tiada noda setitik pun. Wajahku juga termasuk cantik. Yang jadi masalah adalah gendutny...
  • Cerita Sex Ngentot bareng cici
    Cerita Dewasa dan Cerita Bebas kali ini merupakan pengalaman saya pada saat libur akhir pekan, saat hari mulai sore aku pulang kantor, s...
  • Cerita Dewasa : Suster Perawat Yang Nakal
    Saya adalah seorang Penjual alat-alat medis untuk keperluan rumah sakit. Saya memliki kisah yang terjadi tahun 2002 lalu. Kisah ini bermula ...
  • Cerita sex ABG Toge
    Kejadian ini berlangsung beberapa minggu yang lalu. Saat itu, hari Jumat sore, aku sedang mengerjakan salah satu proyekku. Seperti biasa...
  • Cerita dewasa - Berawal dari Brosur
    Pembaca sekalian namaku adalah aditya setiawan. Dengan tinggi 180cm dan berat badan 75kg. Aku pun sering pergi ke gym hanya untuk sekedar ...
  • Cerita Seks Dewasa Salon Plus – Plus
      Pada hari Sabtu yang telah kami sepakati dengan teman dia, dan kami janjian ketemu di salon itu jam 13:00. Aku pun meluncur ke salon itu ...
Powered by Blogger.
Copyright 2013 Cerita Dewasa - All Rights Reserved
Template by Mas Sugeng - Powered by Blogger